FULL SCRIPT
DRAMA RADIO
“Awas Kena Marah”
Narator : Suasana siang hari yang cerah. Doni,
Dani, dan Dina sedang bermain petak umpet di halaman rumah Dina. Mereka asik
bermain dengan riangnya.
SFX : Suara burung berkicau bertengger di
pohon mangga
Dani : Wahhh... Dina, pohon manggamu berbuah
banyak. Hmm seger kali yaa kalo siang-siang gini makan mangga .
Doni : Iyah bener, aku juga pengen. ambil aja
yok Don. (dengan wajah semangat)
Dina : Jangan..!, tunggu bapakku pulang aja
biar di ambilin.
Dani : Ahh... kelamaan, aku pengen sekarang.
nanti bilang aja sama bapakmu kalau kita minta.
Doni : (Raut bingung) Gimana cara ngambilnya
Dan? pohonnya kan tinggi.
Dani : Gampang. Kita lempar pake batu biar
mangganya jatuh.
Sfx : Suara lemparan batu
Narator : Dani dan Doni sedang berupaya
mendapatkan buah mangga dengan cara melemparnya dengan batu. Namun karena
pohonnya cukup tinggi, batu yang dilemparkannya seringkali kelewat.
Doni : (Wajah lesu) Haduhh.. Susah amat ya,
nggak kena-kena.
Dani : Iya nih, mana nggak bisa manjat lagi.
Dina : Haha.. aneh, pengen makan mangga tapi
nggak bisa manjat.. (muka ngledek)
Doni : Kita pakai tangga saja lah. Din, kamu
punya kan ?
Dina : Ada sih. tapi punya bapakku.
Dani : Halaah... sama aja, dimana tangganya?
Dina : Di gudang belakang rumah tuh, ambil
aja. tapi ntar balikin lagi yaa.
Doni : Iya, udah tenang aja.
Narator : Doni dan Dani bergegas menuju gudang
belakang rumah untuk mengambil tangga. Sementara di kejauhan, Bapak Dina
terlihat sedang mengobrol dengan tetangga.
SFX : Suara langkah kaki Dani dan Doni
Dani : Nahh.. sekarang kamu yang naik Dan,
biar ku pegangi tangganya.
Doni : Okedeh, pegang yang bener yaa.
Narator : Doni sedang menaiki anak tangga satu
persatu untuk mengambil mangga. Sementara, Bapak Dina terlihat berjalan ke arah
pulang. Karena belum minta ijin ambil mangga, Dani menjadi gemetar dan mendadak
takut. Dia berusaha memberi tahu Doni.
Dani : Don, Bapak Dina datang kesini nih.
cepetann !!
Doni : Hah? apa ? nggak denger.
Narator : Bapak Dina sudah sampai di halaman
rumah dan melihat perbuatan Dani dan Doni yang berupaya mengambil mangga. Karena
Bapak dina galak, Dani gemeteran dan tangga yang di pegangnya goyang dan
akhirnya jatuh menimpa Bapak Dina.
Bapak Dina : (mengaduh kesakitan) Waduuhhh...
kepalaku.
Laras : (raut wajah takut dan khawatir, berlari
menolong bapaknya) Bapak... Nggak apa-apa kan pak ?
Dani : Ka.. Kami minta maaf pak (berlari
meninggalkan Doni yang masih berada di atas pohon mangga)
Bapak Dina : (Setelah beranjak, melihat Doni
dengan wajah ketakutan masih berada di atas pohon) Doni !! ngapain kamu disitu
? Turunn... !
Narator : Doni yang ketakutan akhirnya turun
dari pohon dengan tergesa
Doni : (Lari tunggang langgang) Ampun pak. maaf
pak nggak jadi ngambil.
Bapak Dina : Lo kok malah lari, kurang ajar
kamu.. (dengan nada marah).
Komentar
Posting Komentar