Langsung ke konten utama

New Media

- NEW MEDIA -

Ari Yusmindarsih, M.I., KOM.


Perubahan teknologi memunculkan jenis media massa baru (new media). Contoh: Blog, website, video streaming, dll yang dapat mentransfer informasi dengan mudah ke mana pun.

Denis McQuail. McQuail: media baru adalah media telematik yang merupakan perangkat teknologi elektronik yang berbeda dengan penggunaan yang berbeda pula.

Lev Manovich dalam bukunya The New Media Reader: media baru adalah objek budaya dan paradigma baru dalam dunia media massa di tengah masyarakat. Penyebarannya menggunakan teknologi komputer dan data digital yang dikendalikan oleh aplikasi tertentu.

Martin Lister dkk., dalam buku New Media: A Critical Introduction: media baru merupakan sebuah terminologi atau kata-kata khusus yang digunakan untuk menyebutkan sesuatu hal tentang perubahan skala besar dalam produksi media, distribusi media dan penggunaan media yang bersifat teknologis, harfiah, konvensional dan budaya.

Karakteristik (Denis McQuail dalam  Teori Komunikasi Massa)

Pengadaan dan pemilihan berita tidak lagi sepenuhnya berada di media arus utama. Memiliki kemampuan tinggi dalam mengatasi hambatan komunikasi karena memiliki media transfer data yang kuat, seperti menggunakan stasiun pemancar, satelit, kabel optik, dll.

Komunikasi bersifat interaktif. Penerima dapat memilih, menukar informasi, menjawab kembali, dan dihubungkan dengan penerima lainnya secara langsung. Media baru juga memiliki berbagai kelenturan dari segi tekstur, bentuk, atau yang lainnya.

Martin Lister dll merumuskan bahwa media baru memiliki beberapa ciri khas, yaitu digital, interaktif, hipertekstual, virtual, jaringan, dan simulasi. Digital mengacu pada bentuk data yang diolah dalam media baru yang merupakan sebuah data digital. Interaktif mengacu pada adanya pengguna saling berinteraksi. Hiperteks mengacu pada kemampuan pengguna untuk memulai membaca teks dari mana pun yang mereka inginkan. Jaringan mengacu pada ketersediaan konten yang cenderung banyak dan terbagi melalui jaringan internet. Virtual dan simulasi berkaitan erat dengan upaya untuk mewujudkan dunia virtual tertentu.

Teori-teori Media Baru

A. Social Construction of Technology

Teknologi tidak menentukan tindakan manusia, melainkan tindakan manusia itu sendiri yang membentuk teknologi. Media baru merupakan wujud akibat dari perubahan perilaku manusia yang semakin ingin cepat dan responsif terhadap banyak hal.

B. Carlile & Christensen Three-Stage Model of Theory-Building

Jenis teori-bangunan melalui tiga tahap yaitu deskriptif, kategorisasi dan normatif. Masing-masing dari tiga kategori tersebut memiliki kategori-kategori lagi sendiri. Sub-tahapan dalam unsur deskriptif teori-bangunan misalnya pengamatan fenomena, klasifikasi induktif dalam skema dan taksonomi, dan hubungan korelatif untuk mengembangkan sebuah model tertentu. Sementara itu, unsur normatif berkembang melalui logika deduktif yang mengikuti pandangan pergeseran paradigma Kuhnian dan Popperian falsifiability.

C. Teori Jaringan

Teori yang digunakan untuk melakukan analisis terhadap proses produksi, komunikasi, dan informasi dalam media baru. Jaringan yang di maksud benar-benar menunjukkan jaringan dalam arti fisik atau pun non-fisik. Aspek fisik yang dimaksud meliputi jaringan antar komputer dalam skala global alias internet, jaringan media sosial, dan jaringan-jaringan yang lainnya.

D. Teori Media Komunikasi

Menjelaskan bagaimana peran media (yang dimaksud media adalah sarana penyampaian pesan) berpengaruh dalam menyebarkan informasi tertentu baik secara fisik maupun psikologis. Seseorang dapat melihat bagaimana pengaruh suatu media komunikasi tertentu terhadap pendengar atau receiver, sehingga dapat melakukan antisipasi terhadap efek-efek tertentu yang tidak diinginkan karena sifat media komunikasi tersebut.

E. Model Penggunaan dan Gratifikasi Media

Teori ini mempelajari asal mula kebutuhan pendengar dari segi psikologis dan sosial yang menimbulkan harapan tertentu dari media atau sumber lain yang kemudian membawa pendengar bersentuhan dengan media lain, dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan serta akibat-akibat lain termasuk yang tidak diinginkan.

F. Teori Difusi Inovasi

Teori ini menjelaskan bagaimana, mengapa, dan pada tingkatan apa teknologi baru berkembang dan diadopsi ke dalam berbagai konteks. Ada empat elemen utama yang mempengaruhi perkembangan media baru yaitu inovasi, saluran komunikasi, waktu dan sistem sosial.

 G. Teori Kebudayaan Media Partisipatoris

Henry Jenkins menguraikan cara-cara budaya media baru menawarkan kepada publik untuk secara bersama-sama mengambil peran sebagai konsumen dan produsen media sekaligus. Dalam kebudayaan media baru, seseorang atau kelompok mampu secara kreatif menanggapi isi dari media tertentu dengan menciptakan jenis budaya mereka sendiri sebagai upaya untuk menguraikan dan menemukan makna di dalam produk media dan pesan yang ada.

H. Internet sebagai Media Jurnalisme

Internet dipandang sebagai sebuah media baru untuk menyatukan karakteristik-karakteristik media massa yang lawas. Internet dipandang sebagai sebuah media baru yang memiliki kecepatan, harga, penyimpanan data, kemampuan akses, densitas informasi, dan unsur-unsur lain yang sangat kompleks sekaligus mendukung terciptanya beragam jenis komunikasi.

- NEW MEDIA -

Perubahan teknologi memunculkan jenis media massa baru (new media). Contoh: Blog, website, video streaming, dll yang dapat mentransfer informasi dengan mudah ke mana pun.

Denis McQuail. McQuail: media baru adalah media telematik yang merupakan perangkat teknologi elektronik yang berbeda dengan penggunaan yang berbeda pula.

Lev Manovich dalam bukunya The New Media Reader: media baru adalah objek budaya dan paradigma baru dalam dunia media massa di tengah masyarakat. Penyebarannya menggunakan teknologi komputer dan data digital yang dikendalikan oleh aplikasi tertentu.

Martin Lister dkk., dalam buku New Media: A Critical Introduction: media baru merupakan sebuah terminologi atau kata-kata khusus yang digunakan untuk menyebutkan sesuatu hal tentang perubahan skala besar dalam produksi media, distribusi media dan penggunaan media yang bersifat teknologis, harfiah, konvensional dan budaya.

Karakteristik (Denis McQuail dalam  Teori Komunikasi Massa)

Pengadaan dan pemilihan berita tidak lagi sepenuhnya berada di media arus utama. Memiliki kemampuan tinggi dalam mengatasi hambatan komunikasi karena memiliki media transfer data yang kuat, seperti menggunakan stasiun pemancar, satelit, kabel optik, dll.

Komunikasi bersifat interaktif. Penerima dapat memilih, menukar informasi, menjawab kembali, dan dihubungkan dengan penerima lainnya secara langsung. Media baru juga memiliki berbagai kelenturan dari segi tekstur, bentuk, atau yang lainnya.

Martin Lister dll merumuskan bahwa media baru memiliki beberapa ciri khas, yaitu digital, interaktif, hipertekstual, virtual, jaringan, dan simulasi. Digital mengacu pada bentuk data yang diolah dalam media baru yang merupakan sebuah data digital. Interaktif mengacu pada adanya pengguna saling berinteraksi. Hiperteks mengacu pada kemampuan pengguna untuk memulai membaca teks dari mana pun yang mereka inginkan. Jaringan mengacu pada ketersediaan konten yang cenderung banyak dan terbagi melalui jaringan internet. Virtual dan simulasi berkaitan erat dengan upaya untuk mewujudkan dunia virtual tertentu.

Teori-teori Media Baru

A. Social Construction of Technology

Teknologi tidak menentukan tindakan manusia, melainkan tindakan manusia itu sendiri yang membentuk teknologi. Media baru merupakan wujud akibat dari perubahan perilaku manusia yang semakin ingin cepat dan responsif terhadap banyak hal.

B. Carlile & Christensen Three-Stage Model of Theory-Building

Jenis teori-bangunan melalui tiga tahap yaitu deskriptif, kategorisasi dan normatif. Masing-masing dari tiga kategori tersebut memiliki kategori-kategori lagi sendiri. Sub-tahapan dalam unsur deskriptif teori-bangunan misalnya pengamatan fenomena, klasifikasi induktif dalam skema dan taksonomi, dan hubungan korelatif untuk mengembangkan sebuah model tertentu. Sementara itu, unsur normatif berkembang melalui logika deduktif yang mengikuti pandangan pergeseran paradigma Kuhnian dan Popperian falsifiability.

C. Teori Jaringan

Teori yang digunakan untuk melakukan analisis terhadap proses produksi, komunikasi, dan informasi dalam media baru. Jaringan yang di maksud benar-benar menunjukkan jaringan dalam arti fisik atau pun non-fisik. Aspek fisik yang dimaksud meliputi jaringan antar komputer dalam skala global alias internet, jaringan media sosial, dan jaringan-jaringan yang lainnya.

D. Teori Media Komunikasi

Menjelaskan bagaimana peran media (yang dimaksud media adalah sarana penyampaian pesan) berpengaruh dalam menyebarkan informasi tertentu baik secara fisik maupun psikologis. Seseorang dapat melihat bagaimana pengaruh suatu media komunikasi tertentu terhadap pendengar atau receiver, sehingga dapat melakukan antisipasi terhadap efek-efek tertentu yang tidak diinginkan karena sifat media komunikasi tersebut.

E. Model Penggunaan dan Gratifikasi Media

Teori ini mempelajari asal mula kebutuhan pendengar dari segi psikologis dan sosial yang menimbulkan harapan tertentu dari media atau sumber lain yang kemudian membawa pendengar bersentuhan dengan media lain, dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan serta akibat-akibat lain termasuk yang tidak diinginkan.

F. Teori Difusi Inovasi

Teori ini menjelaskan bagaimana, mengapa, dan pada tingkatan apa teknologi baru berkembang dan diadopsi ke dalam berbagai konteks. Ada empat elemen utama yang mempengaruhi perkembangan media baru yaitu inovasi, saluran komunikasi, waktu dan sistem sosial.

G. Teori Kebudayaan Media Partisipatoris

Henry Jenkins menguraikan cara-cara budaya media baru menawarkan kepada publik untuk secara bersama-sama mengambil peran sebagai konsumen dan produsen media sekaligus. Dalam kebudayaan media baru, seseorang atau kelompok mampu secara kreatif menanggapi isi dari media tertentu dengan menciptakan jenis budaya mereka sendiri sebagai upaya untuk menguraikan dan menemukan makna di dalam produk media dan pesan yang ada.

H. Internet sebagai Media Jurnalisme

Internet dipandang sebagai sebuah media baru untuk menyatukan karakteristik-karakteristik media massa yang lawas. Internet dipandang sebagai sebuah media baru yang memiliki kecepatan, harga, penyimpanan data, kemampuan akses, densitas informasi, dan unsur-unsur lain yang sangat kompleks sekaligus mendukung terciptanya beragam jenis komunikasi.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PARADIGMA DAKWAH (Tabligh, Pengembangan Masyarakat, Harakah, Kultural)

PARADIGMA DAKWAH I Disusun Guna Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah: Filsafat Dakwah Dosen Pengampu: Riza Zahriyal Falah, M.Pd.I     Disusun oleh:   Atmimlana Nurrona                (1940210113) Siti Karlina                               (1940210116)     PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI ISLAM INSTITUT AGAMA NEGERI KUDUS 2020   KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “PARADIGMA DAKWAH 1” tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak Riza Zahriyal Falah, M.Pd.I. pada bidang studi Filsafat Dakwah. Makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca juga penulis. Penulis mengucapkan terimaksih kepada Bapak Riza Zahriyal Falah, M.Pd.I. yang telah memberikan tugas ini sehingga

Media dan Masyarakat: Media Panas Dingin, Teori Agenda Setting

- Media dan Masyarakat: Media Panas Dingin, Teori Agenda Setting – Ari Yusmindarsih, M.I, KOM.   MEDIA PANAS DAN DINGIN McLuhan membagi media menjadi dua jenis yaitu 'media panas' (hot media) serta 'media dingin' (cool media). Media panas adalah media yang tidak menuntut perhatian besar dari pendengar, pembaca atau penonton (audien) media bersangkutan. Dalam menggunakan media ini audien tidak dituntut untuk mnggunakan daya imajinasinya, atau dengan kata lain sangat sedikit sekali daya imajinasi yang dibutuhkan. Partisipasi audien dalam media panas sangatlah rendah karena makna dari informasi yang diterima audien sudah sangat lengkap dan jelas. Media panas memberikan audien apa yang dibutuhkannya --dalam hal ini, hiburan. FILM Ketika menonton film di bioskop, kita hanya duduk, menonton film, sambil makan atau minum, tidak ada upaya keras untuk menerima dan memahami informasi dari media itu. Media dingin adalah media definisi rendah, membutuhkan partis

Teori Penetrasi Sosial

TEORI PENETRASI SOSIAL Teori ini berkaitan dengan bagaimana kita mengetahui atau mengenal orang lain dengan cara “masuk ke dalam” (penetrating) diri orang bersangkutan   lapisan dalam bola itu adalah hal-hal yang tidak tampak dari luar, sedangkan lapisan luar bola adalah hal-hal permukaan yang orang lihat tentang kita secara fisik akan terlihat seperti itu untuk mengetahui jati diri orang maka kita harus masuk ke dalam bola, untuk lebih tahu apa isi sesungguhnya di dalam bola tersebut. “Bola diri” seseorang memiliki 2 aspek: aspek “keluasan” (breadth) dan aspek “kedalaman” (depth). Kita dapat mengetahui berbagai jenis informasi tentang orang lain/ mungkin mendapat informasi detail dan mendalam tentang 1 atau 2 aspek tersebut dengan masuk ke dalam kehidupan orang tersebut. Ketika hubungan di antara 2 individu berkembang, maka mereka akan semakin mendapatkan informasi lebih luas dan dalam. Teori ini dikembangkan oleh Irwin Altman & Dalmas A. Taylor. Mereka memandang bahwa suatu hubun