Langsung ke konten utama

LITERATUR DALAM BIDANG ILMU KOMUNIKASI

LITERATUR DALAM BIDANG ILMU KOMUNIKASI YANG DIPAKAI


Perspektif (Infante dkk., 1990; Stacks dkk., 1999; Littlejohn, 1999, 2002; Littlejohn & Foss, 2005; West & Turner, 2007).

Covering Laws.

Rules.

Systems.

Genre (Littlejohn, 1999).

Structural and functional.

Cognitive and behavior.

Interactionist.

Interpretive.

Critical.

Tradisi (Littlejohn, 2002; Littlejohn & Foss, 2005, 2008, 2011; Griffin, 2006, 2012; Miller, 2005).

Retorika.

Semiotika.

Fenomenologi.

Sibernetika.

Sosiopsikologis.

Sosiokultural.

Kritikal.

Perspektif Jerman (Loeffelholz, 2016).

Perkembangan teori-teori komunikasi dalam 5 periode.

Dua tradisi: empiris dan sosiologis.

Loeffelholz menyebut perkembangan terakhir teori komunikasi sebagai advancing de-westernization.

Mengkritisi hegemoni akademik Barat (Western).

Teori-teori Western tidak cukup bisa menjelaskan fenomena komunikasi lokal dan regional di luar Barat.

TEORI DAN PENELITIAN KOMUNIKASI

Ada keterkaitan antara teori dengan penelitian.

Teori memandu penelitian dengan memberikan pedoman dan asumsi-asumsi dasar.

Penelitian memberikan suatu cara untuk menciptakan, memformulasikan, memperkuat, dan merevisi teori.

Baxter & Babbie (2004):

Communication policy and law.

Communication and technology.

Comparative media systems.

Cross-cultural communication.

Development communication.

Family communication.

Group communication.

Health communication.

Instructional communication.

Interpersonal communication.

Intrapersonal communication.

Language and social interaction.

Legal communication.

Mass communication.

Organizational communication.

Political communication.

Popular communication.

Public communication.

Public relations.

TEORI KOMUNIKASI ASIA

Isu tentang teori komunikasi dalam perspektif Timur sudah lama dikemukakan oleh Kincaid (Littlejohn, 1999; Littlejohn & Foss, 2011).

Kincaid menjelaskan perbedaan antara teori komunikasi Barat dengan teori komunikasi Timur.

Pemikiran lain yang menegaskan perbedaan antara teori komunikasi Barat dengan Timur dikemukakan oleh Galtung (Littlejohn & Foss, 2009).

Gagasan yang secara tegas menyebut Teori Komunikasi Asia disampaikan oleh Gunaratne (Littlejohn & Foss, 2009).

Gunaratne:

Menekankan pada sistem, kelompok, jaringan, dan pendekatan makro.

Lebih mirip filsafat yang tidak mudah diuji dalam cara ilmiah Barat.

Hasil pembacaan kembali esai-esai klasik Asia, sintesis teoritis Timur-Barat, eksplorasi ke dalam konsep-konsep budaya Asia, dan refleksi kritis terhadap teori Barat.







Komentar

Postingan populer dari blog ini

PARADIGMA DAKWAH (Tabligh, Pengembangan Masyarakat, Harakah, Kultural)

PARADIGMA DAKWAH I Disusun Guna Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah: Filsafat Dakwah Dosen Pengampu: Riza Zahriyal Falah, M.Pd.I     Disusun oleh:   Atmimlana Nurrona                (1940210113) Siti Karlina                               (1940210116)     PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI ISLAM INSTITUT AGAMA NEGERI KUDUS 2020   KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “PARADIGMA DAKWAH 1” tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak Riza Zahriyal Falah, M.Pd.I. pada bidang studi Filsafat Dakwah. Makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca juga penulis. Penulis mengucapkan terimaksih kepada Bapak Riza Zahriyal Falah, M.Pd.I. yang telah memberikan tugas ini sehingga

Media dan Masyarakat: Media Panas Dingin, Teori Agenda Setting

- Media dan Masyarakat: Media Panas Dingin, Teori Agenda Setting – Ari Yusmindarsih, M.I, KOM.   MEDIA PANAS DAN DINGIN McLuhan membagi media menjadi dua jenis yaitu 'media panas' (hot media) serta 'media dingin' (cool media). Media panas adalah media yang tidak menuntut perhatian besar dari pendengar, pembaca atau penonton (audien) media bersangkutan. Dalam menggunakan media ini audien tidak dituntut untuk mnggunakan daya imajinasinya, atau dengan kata lain sangat sedikit sekali daya imajinasi yang dibutuhkan. Partisipasi audien dalam media panas sangatlah rendah karena makna dari informasi yang diterima audien sudah sangat lengkap dan jelas. Media panas memberikan audien apa yang dibutuhkannya --dalam hal ini, hiburan. FILM Ketika menonton film di bioskop, kita hanya duduk, menonton film, sambil makan atau minum, tidak ada upaya keras untuk menerima dan memahami informasi dari media itu. Media dingin adalah media definisi rendah, membutuhkan partis

Teori Penetrasi Sosial

TEORI PENETRASI SOSIAL Teori ini berkaitan dengan bagaimana kita mengetahui atau mengenal orang lain dengan cara “masuk ke dalam” (penetrating) diri orang bersangkutan   lapisan dalam bola itu adalah hal-hal yang tidak tampak dari luar, sedangkan lapisan luar bola adalah hal-hal permukaan yang orang lihat tentang kita secara fisik akan terlihat seperti itu untuk mengetahui jati diri orang maka kita harus masuk ke dalam bola, untuk lebih tahu apa isi sesungguhnya di dalam bola tersebut. “Bola diri” seseorang memiliki 2 aspek: aspek “keluasan” (breadth) dan aspek “kedalaman” (depth). Kita dapat mengetahui berbagai jenis informasi tentang orang lain/ mungkin mendapat informasi detail dan mendalam tentang 1 atau 2 aspek tersebut dengan masuk ke dalam kehidupan orang tersebut. Ketika hubungan di antara 2 individu berkembang, maka mereka akan semakin mendapatkan informasi lebih luas dan dalam. Teori ini dikembangkan oleh Irwin Altman & Dalmas A. Taylor. Mereka memandang bahwa suatu hubun