Langsung ke konten utama

Memahami Keterkaitan Hubungan Antara PR & Media Massa, Media Sosial dan Media Konvensional/ Tatap Muka


TANTANGAN MEDIA BARU

Ari Yusmindarsih, M.I. KOM.


Kemajuan teknologi seperti e-mail dan internet mempengaruhi cara kerja PR

Internet mempermudah langkah PR dalam berkomunikasi, mengambil keputusan, dan proses jurnalisme berita

Survei Institute for PR & Worldcom PR Group menyebut rata-rata profesional PR menghabiskan waktu 15-19 jam online per minggu, onlin erata-rata 5,8 jam/ hari per minggu, 33% online tujuh hari seminggu. 69% memilih info dari internet apabila tersesat

KEUNTUNGAN

Keuntungan besar dari internet sebagai medium PR dengan kemampuan riilnya untuk memberikan akses langsung dan cepat ke audien. Internet lebih unggul dibanding media berita tradisional.

Keunggulannya: 

1. bisa berkomunikasi dengan pihak-pihakyang menciptakan & mempublikasikan isi komunikasi massa lewat e-mail, forum online & media lainnya lebih cepat.

2. Bisa menciptakan isi komunikasi massa sendiri & mendapatlan audien yang lebih besar dengan biaya lebih murah dibanding menggunakan media tradisional.

WEB atau BLOGS

Jurnal elektronik pribadi di Internet bisa menjadi media alternatif untuk menyampaikan pesan perusahaan.

Web punya potensi untuk membuka komunikasi dengan audien di seluruh dunia. Memiliki kekuatan mengirim pesan secara seketika ke banyak publik dengan sasaran spesifik dan menerima pesan dari mereka dalam 24 jam sehari selama seminggu. Cyberworld memberikan ruang tanpa batas, banyak akses, pertukaran, berita dan informasi yang tak ada henti.

Kunci utama PR: teknologi baru meningkatkan komunikasi interaktif, yang merupakan esensi dari pembentukan dan pemeliharaan hubungan. Meskipun demikian media tradisional masih memainkan peran penting.

MEDIA TRADISIONAL, PENGGUNAAN BARU

PR harus punya kemampuan dan keahlian menggunakan koran, majalah, radio, TV, buku, dll. Harus paham peran informasi, berbagai media dan persayaratan produksi, nilai yang dianut oleh awak media dan pers.

Koran & majalah punya keterbatasan waktu, media elektronik maksimal siaran 24 jam sehari, ada yang kurang dari itu. Koran & majalah punya kolom terbatas untuk berita editorial, sedikit pesan.

Media massa komponen penting dalam sistem informasi publik di suatu negara, sebuah sistem, praktisi PR memainkan peranan makin penting. Persaingan untuk mendapat akses ke media semakin ketat. PR harus menyesuaikan strategi komunikasi dengan perubahan media & audien.

KORAN

Koran harian, mingguan, semi mingguan, koran etnis, buruh, religius, dll bagi sebagian warga punya pengaruh. Biasanya dibaca intelektual (koran internasional dan nasional). Koran adalah kekuatan penggerak dalam masyarakat.

Teknologi telah mengubah bukan hanya isi koran, tetapi juga struktur organisasinya dan cara mereka memroses berita dan informasi. Koran punya website sendiri dan link ke perusahaan konsumen. Semakin banyak pembaca yang mengakses koran lewat internet.

5 jenis pembaca (studi pembaca koran di Brasil):

1. Pembaca instrumental: menggunakan koran untuk memperoleh informasi yg berguna bagi kehidupan sehari-hari 

2. Pembuat opini: menggunakan koran untuk mendapatkan petunjuk & pedoman untuk membentuk & memvalidasi opini, memperkaya pengetahuan ttg suatu isu & menambah wawasan.

3. Pembaca santai: membaca koran sebagai kebiasaan yang menyenangkan.

4. Pembaca pongah: menggunakan koran sebagai sumber informasi agar mereka bisa pamer di depan orang lain, meningkatkan status di mata orang lain.

5. Scanner: ada banyak alasan, tetapi tak ada satu motivasi dasar yang menunjukkan mereka adalah salah satu dari keempat tipe sebelumnya.

MAJALAH

Majalah menyediakan serangkaian media komunikasi yang bervariasi untuk menjangkau audien yang memiliki minat yang sama. Ada majalah olahraga, majalah marketing, bisnis, pertanian,teknologi, dll.

Keuntungan majalah:

Pemimpin opini membaca majalah

Majalah memberikan informasi yg lebih tahan lama daripada koran.

Pembaca masih punya kesempatan membaca, membaca ulang, mendiskusikan, mendebat informasi yg dikumpulkan dari majalah. 

Pembaca dengan minat tertentu akan membaca majalah untuk mendapatkan pembahasan mendalam ttg suatu topik, misalnya tentang kesehatan.

Majalah membentuk opini, menciptakan preferensi untuk fashion/ produk memengaruhu desain rumah, membantu menentukan standar profesi & bisnis, & menarik dukungan politik.

Praktisi PR mempelajari majalah dalam hal topiknya, gayanya, kebijakannya, tren, format, dll kemudian menerapkan pengetahuan ini untuk menyusun berita & feature untuk dikirim ke majalah yang sesuai.

Tugas praktisi adalah menjual ide kepada editor dan bekerjasama dengan penulis dan fotografer untuk mengembangkan ide menjadi artikel.

Penempatan publisitas di majalah sangat penting bagi organisasi yang berusaha memengaruhi audien nasional atau audien khusus.

 RADIO

Radio menawarkan berbagai kemungkinan publisitas yang luas. Ia adalah medium yang cocok untuk orang yang mobile. Radio bisa diterima di mobil, di tempat tidur, di warung, fleksibel.

Radio memiliki kualitas sentuhan personal langsung. Ia sebagian besar menggunakan ucapan lisan untuk menyampaikan pesan. Radio bisa interaktif dengan pendengar.

Setiap kota besar punya radio yang membahas konflik lokal, topik sensasional & debat publik. Penekanan pada format diskusi membuka banyak kemungkinan bagi praktisi PR. Talkshow populer & wawancara telepon yang fokus pada isu kontroversial mengandung daya tarik besar terhadap pesan.

TELEVISI

Medium ini menggunakan huruf, ucapan, gambar bergerak, warna, musik, animasi, dan efek suara menjadi satu.  TV memberikan banyak kemungkinan untuk memberitakan kejadian, seperti video pendek 60 detik, sampai film dokumenter.

TV meningkatkan kesadaran warga terhadap tindakan yang dilakukan oleh institusi publik. TV juga menciptakan rasa frustasi ketika melihat tayangan yang menggugah emosi pemirsa seperti peristiwa bom, korupsi, dll.

PR menggunakan media TV untuk kerjasama program, liputan berita, hingga tayangan iklan layanan masyarakat.

TV kabel dan satelit juga menjadi medium untuk menyampaikan pesan. TV Kabel menawarkan layanan interaktif seperti shopping, perbankan, database informasi, dll.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PARADIGMA DAKWAH (Tabligh, Pengembangan Masyarakat, Harakah, Kultural)

PARADIGMA DAKWAH I Disusun Guna Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah: Filsafat Dakwah Dosen Pengampu: Riza Zahriyal Falah, M.Pd.I     Disusun oleh:   Atmimlana Nurrona                (1940210113) Siti Karlina                               (1940210116)     PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI ISLAM INSTITUT AGAMA NEGERI KUDUS 2020   KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “PARADIGMA DAKWAH 1” tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak Riza Zahriyal Falah, M.Pd.I. pada bidang studi Filsafat Dakwah. Makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca juga penulis. Penulis mengucapkan terimaksih kepada Bapak Riza Zahriyal Falah, M.Pd.I. yang telah memberikan tugas ini sehingga

Media dan Masyarakat: Media Panas Dingin, Teori Agenda Setting

- Media dan Masyarakat: Media Panas Dingin, Teori Agenda Setting – Ari Yusmindarsih, M.I, KOM.   MEDIA PANAS DAN DINGIN McLuhan membagi media menjadi dua jenis yaitu 'media panas' (hot media) serta 'media dingin' (cool media). Media panas adalah media yang tidak menuntut perhatian besar dari pendengar, pembaca atau penonton (audien) media bersangkutan. Dalam menggunakan media ini audien tidak dituntut untuk mnggunakan daya imajinasinya, atau dengan kata lain sangat sedikit sekali daya imajinasi yang dibutuhkan. Partisipasi audien dalam media panas sangatlah rendah karena makna dari informasi yang diterima audien sudah sangat lengkap dan jelas. Media panas memberikan audien apa yang dibutuhkannya --dalam hal ini, hiburan. FILM Ketika menonton film di bioskop, kita hanya duduk, menonton film, sambil makan atau minum, tidak ada upaya keras untuk menerima dan memahami informasi dari media itu. Media dingin adalah media definisi rendah, membutuhkan partis

Teori Penetrasi Sosial

TEORI PENETRASI SOSIAL Teori ini berkaitan dengan bagaimana kita mengetahui atau mengenal orang lain dengan cara “masuk ke dalam” (penetrating) diri orang bersangkutan   lapisan dalam bola itu adalah hal-hal yang tidak tampak dari luar, sedangkan lapisan luar bola adalah hal-hal permukaan yang orang lihat tentang kita secara fisik akan terlihat seperti itu untuk mengetahui jati diri orang maka kita harus masuk ke dalam bola, untuk lebih tahu apa isi sesungguhnya di dalam bola tersebut. “Bola diri” seseorang memiliki 2 aspek: aspek “keluasan” (breadth) dan aspek “kedalaman” (depth). Kita dapat mengetahui berbagai jenis informasi tentang orang lain/ mungkin mendapat informasi detail dan mendalam tentang 1 atau 2 aspek tersebut dengan masuk ke dalam kehidupan orang tersebut. Ketika hubungan di antara 2 individu berkembang, maka mereka akan semakin mendapatkan informasi lebih luas dan dalam. Teori ini dikembangkan oleh Irwin Altman & Dalmas A. Taylor. Mereka memandang bahwa suatu hubun