Langsung ke konten utama

Proses Manajemen Kegiatan PR dengan SIstematis dan Runut untuk Mencapai Tujuan Organisasi

 

Senin, 19/10/2020

 

Proses Manajemen Kegiatan PR dengan Sistematis & Runut untuk Mencapai Tujuan Organisasi

 

Alasan perencanaan program PR

  • Untuk menetapkan target-target PR yang akan menjadi tolok ukur atas hasil yang diperoleh.
  • Untuk memperhitungkan jumlah jam kerja & berbagai biaya yang diperlukan.
  • Untuk menyusun skala prioritas dalam menentukan:

            (a) jumlah program

            (b) waktu yang diperlukan untuk melaksanakan program prioritas

  • Untuk menentukan kemungkinan pencapaian tujuan sesuai dengan ketersediaan

            (a) staf pendukung/ personal yang dimiliki

            (b) dukungan berbagai peralatan fisik seperti alat-alat kantor, kamera, kendaraan, dsb

            (c) anggaran dana

Kata-kata penting:

jam kerja, prioritas, penentuan waktu, sumber daya, peralatan, dan anggaran.

Model Perencanaan PR:

  • Pengenalan situasi 
  • Penetapan tujuan
  • Definisi khalayak
  • Pemilihan media & teknik-teknik PR
  • Perencanaan anggaran
  • Pengukuran hasil

Pengenalan Situasi:

  • Perencanaan logis
  • Kompromi yang diperlukan
  • Penyelidikan situasi
  • Pengumpulan pendapat
  • Pemecahan masalah
  • Metode pengenalan situasi

untuk pengenalan situasi ini diperlukan supaya kita tidak salah sasaran, mengantisipasi kegagalan komunikasi, dan meminimalisasi konflik.

Tujuan PR:

  • Mengubah citra umum untuk perusahaan apabila perusahaan memiliki perubahan kegiatan
  • Menyebarluaskan cerita sukses yang dicapai perusahaan untuk mendapat pengakuan
  • Memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat dan membuka pasar baru
  •  Menyebarluaskan kegiatan riset (apabila ada)
  • Memperbaiki hubungan perusahaan & publik

Khalayak:

  • Organisasi penting mengenali/ membatasi khalayak, tidak mungkin menjangkau semua orang.
  •  Sebagian khalayak harus disisihkan meskipun potensial, terlalu luas, atau bervariasi.

PEMILIHAN MEDIA & TEKNIK PR

  • kampanye periklanan dan PR sama-sama menggunakan berbagai macam media
  • PR lebih banyak berhubungan dengan editor, pemimpin redaksi, wartawan, producer TV/ radio. Periklanan lebih ke manajer iklan
  • iklan lebih komersial dibanding PR. Iklan harus dibayar, PR bisa saja tidak membayar iklan
  • iklan lebih segmented, PR bisa lebih Luas.

VARIASI MEDIA PR:

  • PERS
  • audio visual ( slide, video)
  • Radio
  •  televisi
  • pameran
  • bahan cetakan (flyer, dll)
  • penerbitan buku
  • Surat langsung
  • pesan Lisa was
  • sponsorship
  • jurnal organisasi

PERENCANAAN ANGGARAN

untuk perencanaan anggaran tidak akan dibahas detail ya, karena ini akan spesifik tergantung perusahaannya apa, dll. Banyak faktor.

Anggaran terbesar dihabiskan untuk membayar pemakaian karya, sehingga pos pengeluaran terbesar untuk membayar pemakaian jam kerja alias gaji pegawai.

Pos pemakaian anggaran juga untuk pembelian alat-alat canggih seperti kamera video, komputer, mesin cetak, printer, drone, dll

PENGUKURAN HASIL

untuk mengetahui kerja PR berhasil atau tidak dibutuhkan pengukuran hasil akhir

  •  Metode pengumpulan pendapat atau uji sikap adalah dua metode yang paling banyak digunakan.
  • Metode evaluasi hasil biasanya diterapkan pada tahapan perencanaan . Penyesuaian bisa dilakukan selama berlangsungnya proses pelaksanaan dari program PR yang bersangkutan.
  • Tiap program harus punya tujuan yang pasti. Karena itu harus ada target. Target ini akan menjadi tolok ukur keberhasilan. Misalnya: hasil liputan media massa yang positif menunjukkan program PR berhasil sesuai tujuan.

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PARADIGMA DAKWAH (Tabligh, Pengembangan Masyarakat, Harakah, Kultural)

PARADIGMA DAKWAH I Disusun Guna Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah: Filsafat Dakwah Dosen Pengampu: Riza Zahriyal Falah, M.Pd.I     Disusun oleh:   Atmimlana Nurrona                (1940210113) Siti Karlina                               (1940210116)     PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI ISLAM INSTITUT AGAMA NEGERI KUDUS 2020   KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “PARADIGMA DAKWAH 1” tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak Riza Zahriyal Falah, M.Pd.I. pada bidang studi Filsafat Dakwah. Makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca juga penulis. Penulis mengucapkan terimaksih kepada Bapak Riza Zahriyal Falah, M.Pd.I. yang telah memberikan tugas ini sehingga

Media dan Masyarakat: Media Panas Dingin, Teori Agenda Setting

- Media dan Masyarakat: Media Panas Dingin, Teori Agenda Setting – Ari Yusmindarsih, M.I, KOM.   MEDIA PANAS DAN DINGIN McLuhan membagi media menjadi dua jenis yaitu 'media panas' (hot media) serta 'media dingin' (cool media). Media panas adalah media yang tidak menuntut perhatian besar dari pendengar, pembaca atau penonton (audien) media bersangkutan. Dalam menggunakan media ini audien tidak dituntut untuk mnggunakan daya imajinasinya, atau dengan kata lain sangat sedikit sekali daya imajinasi yang dibutuhkan. Partisipasi audien dalam media panas sangatlah rendah karena makna dari informasi yang diterima audien sudah sangat lengkap dan jelas. Media panas memberikan audien apa yang dibutuhkannya --dalam hal ini, hiburan. FILM Ketika menonton film di bioskop, kita hanya duduk, menonton film, sambil makan atau minum, tidak ada upaya keras untuk menerima dan memahami informasi dari media itu. Media dingin adalah media definisi rendah, membutuhkan partis

Teori Penetrasi Sosial

TEORI PENETRASI SOSIAL Teori ini berkaitan dengan bagaimana kita mengetahui atau mengenal orang lain dengan cara “masuk ke dalam” (penetrating) diri orang bersangkutan   lapisan dalam bola itu adalah hal-hal yang tidak tampak dari luar, sedangkan lapisan luar bola adalah hal-hal permukaan yang orang lihat tentang kita secara fisik akan terlihat seperti itu untuk mengetahui jati diri orang maka kita harus masuk ke dalam bola, untuk lebih tahu apa isi sesungguhnya di dalam bola tersebut. “Bola diri” seseorang memiliki 2 aspek: aspek “keluasan” (breadth) dan aspek “kedalaman” (depth). Kita dapat mengetahui berbagai jenis informasi tentang orang lain/ mungkin mendapat informasi detail dan mendalam tentang 1 atau 2 aspek tersebut dengan masuk ke dalam kehidupan orang tersebut. Ketika hubungan di antara 2 individu berkembang, maka mereka akan semakin mendapatkan informasi lebih luas dan dalam. Teori ini dikembangkan oleh Irwin Altman & Dalmas A. Taylor. Mereka memandang bahwa suatu hubun