Jumat, 09/10/2020
REKAPAN MATERI ILMU KOMUNIKASI
PRINSIP-PRINSIP KOMUNIKASI
Prinsip 1 : Komunikasi adalah suatu proses simbolik
Susanne K.
Langer: salah satu kebutuhan pokok komunikasi manusia adalah kebutuhan
simbolisasi atau penggunaan lambang. Lambang atau simbol adalah sesuatu yang
digunakan untuk menunjuk sesuatu lainnya berdasarkan kesepakatan sekelompok
orang. Lambang meliputi kata-kata (pesan verbal), perilaku nonverbal, dan obyek
yang maknanya disepakati bersama, misalnya mengibarkan bendera putih dalam
situasi perang menandakan pihak tersebut menyerah. Lambang adalah salah satu
kategori tanda. Lambang menjembatani hubungan antara manusia dengan objek
(mulyana, 2005:84)
· Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi. Setiap orang tidak bebas menilai, pada saat orang tersebut tidak bermaksud mengkomunikasikan sesuatu, tetapi dimaknai oleh orang lain maka orang tersebut sudah terlibat dalam proses berkomunikasi. Gerak tubuh, ekspresi wajah (komunikasi non verbal) seseorang dapat dimaknai oleh orang lain menjadi suatu stimulus. Sehingga kita tidak bisa tidak berkomunikasi.
· Kita selalu berkomunikasi bahkan ketika kita berpikir bahwa kita tidak sedang berkomunikasi atau tidak ingin berkomunikasi. Bahkan diam-pun bisa berarti sesuatu, akan tetapi ini tidak berarti bahwa semua perilaku adalah komunikasi. Komunikasi baru tercipta ketika seseorang memberi makna pada perilaku orang lain atau perilakunya sendir
Prinsip 2 : Setiap perilaku mempunyai potensi
komunikasi
Setiap orang tidak bebas menilai, pada saat
orang tersebut tidak bermaksud mengkomunikasikan sesuatu, tetapi dimaknai oleh
orang lain maka orang tersebut sudah terlibat dalam proses berkomunikasi. Gerak
tubuh, ekspresi wajah (komunikasi non verbal) seseorang dapat dimaknai oleh
orang lain menjadi suatu stimulus. Sehingga kita tidak bisa tidak
berkomunikasi.
· Kita selalu berkomunikasi bahkan ketika kita berpikir bahwa kita tidak sedang berkomunikasi atau tidak ingin berkomunikasi. Bahkan diam-pun bisa berarti sesuatu, akan tetapi ini tidak berarti bahwa semua perilaku adalah komunikasi. Komunikasi baru tercipta ketika seseorang memberi makna pada perilaku orang lain atau perilakunya sendir
Prinsip 3 : Komunikasi punya dimensi isi dan hubungan
Setiap pesan
komunikasi mempunyai dimensi isi. Kita bisa memprediksi dimensi hubungan yang
ada di antara pihak-pihak yang melakukan proses komunikasi. Percakapan di
antara dua orang sahabat, antara dosen dan mahasiswa di kelas berbeda memiliki
dimesi isi yang berbeda.
Dimensi itu
sendiri dibagi menjadi dua, yaitu:
·
Dimensi isi (verbal), menunjukkan muatan (isi) komunikasi, yaitu apa yang
dikatakan.
·
Dimensi hubungan (nonverbal), menunjukkan bagaimana cara mengatakannya yang
juga mengisyaratkan bagaimana seharusnya pesan itu ditafsirkan.
·
Isi yang sama bisa bermakna berbeda jika disampaikan dengan cara yang
berbeda.
· Misalnya seorang dosen berkata pada mahasiswanya ”temui saya sesudah kelas bubar” dengan ”tolong nanti sehabis kuliah kita ketemu di ruang dosen”. Isinya sama tetapi dari cara penyampaiannya yang berbeda bisa menghasilkan makna berbeda
Prinsip 4 : Komunikasi itu berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan.
Setiap tindakan komunikasi yang dilakukan oleh seseorang bisa terjadi mulai dari tingkat kesengajaan yang rendah, artinya tindakan komunikasi yang tidak direncanakan (apa saja yang akan dikatakan atau apa saja yang akan dilakukan secara rinci dan detail), sampai pada tindakan komunikasi yang betul-betul disengaja (pihak komunikan mengharapkan respon dan berharap tujuannya tercapai).
Prinsip 5 : Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu.
Pesan komunikasi yang dikirimkan oleh pihak komunikan baik secara verbal maupun non-verbal disesuaikan dengan tempat proses komunikasi itu berlangsung, kepada siapa pesan itu dikirimkan dan kapan komunikasi itu berlangsung. misalnya bercanda/ menyampaikan lelucon juga harus melihat ruang dan waktu di upacara pemakaman kita harus bisa menempatkan diri bagaimana cara kita berkomunikasi. bercanda dengan teman dekat, teman biasa, teman baru kenal, dosen, tentu akan berbeda konteks bercandaannya teman anda mengkritik cara anda berpakaian, tepat ketika anda baru saja punya masalah berat, tentu reaksi anda akan berbeda
prinsip 6 : Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi.
Jika kita
tersenyum maka kita dapat memprediksi bahwa pihak penerima akan membalas dengan
senyuman, jika kita menyapa seseorang maka orang tersebut akan membalas sapaan
kita. Prediksi seperti itu akan membuat seseorang menjadi tenang dalam
melakukan proses komunikasi
Dalam diri setiap orang mengandung sisi internal yang dipengaruhi oleh latar belakang budaya, nilai, adat, pengalaman dan pendidikan. Bagaimana seseorang berkomunikasi dipengaruhi oleh beberapa hal internal tersebut. Sisi internal seperti lingkungan keluarga dan lingkungan tempat dia bersosialisasi mempengaruhi bagaimana dia melakukan tindakan komunikasi.
Ada dua sistem dasar dalam transaksi komunikasi:
Sistem Internal adalah seluruh sistem nilai yang dibawa oleh seorang individu ketika ia memasuki suatu situasi komunikasi. Sistem Internal mengandung semua unsur yang membentuk individu yang unik (kepribadian, intelegensia, pengetahuan, agama, dll) yang pada dasarnya tersembunyi.
· Sistem Eksternal terdiri atas unsur-unsur dalam lingkungan di luar individu, termasuk kata-kata yang ia pilih untuk berbicara, isyarat fisik peserta komunikasi, kegaduhan di sekitarnya, penataan ruangan, cahaya dan temperatur ruangan.
Prinsip 7 : Komunikasi itu bersifat sistemik
Dalam diri setiap orang mengandung sisi internal yang dipengaruhi oleh latar belakang budaya, nilai, adat, pengalaman dan pendidikan. Bagaimana seseorang berkomunikasi dipengaruhi oleh beberapa hal internal tersebut. Sisi internal seperti lingkungan keluarga dan lingkungan tempat dia bersosialisasi mempengaruhi bagaimana dia melakukan tindakan komunikasi.
· Prinsip 8 : Semakin mirip latar belakang sosial budaya semakin efektiflah komunikasi.
Jika dua orang melakukan komunikasi berasal dari suku yang sama, pendidikan yang sama, maka ada kecenderungan dua pihak tersebut mempunyai bahan yang sama untuk saling dikomunikasikan. Kedua pihak mempunyai makna yang sama terhadap simbol-simbol yang saling dipertukarkan. Kenyataannya, tidak pernah ada individu yang sama persis. Bahkan anak yang kembar identik dan dibesarkan di tempat yang sama-pun tidak akan mempunyai state of mind yang sama persis. Namun kesamaan dalam hal-hal tertentu seperti umur, suku, bahasa, tingkat pendidikan akan mendorong suatu proses komunikasi berlangsung lebih efektif.
Prinsip 9 : Komunikasi bersifat nonsekuensial.
Proses komunikasi bersifat sirkular, dalam arti tidak berlangsung satu arah. Akan tetapi melibatkan respon atau tanggapan sebagai bukti bahwa pesan yang dikirimkan itu diterima dan dimengerti. misal di kantor ada briefing dari manajer ke bawahan sepertinya komunikasi berlangsung 1 arah, tetapi ternyata ada respon: anggukan kepala, menguap, melipat tangan, dll. semua itu mengartikan bahwa komunikasi terjadi dua arah seperti kita menyapa orang/ tetangga ketika akan berangkat kerja/ kuliah. ada tetangga yang diam, ada yang menjawab dengan senyuman, ada yang membalas menyapa. ini semua adalah respon. dan kita kadang sudah punya prediksi di awal ketika kita akan memberikan sapaan: kira-kira nanti saya akan mendapat respon balasan sapaan atau didiamkan ya? artinya kita sudah punya prediksi, baik itu positif atau negatif. tetapi keduanya merupakan respon dari komunikasi yang kita sampaikan
Prinsip 10 : Komunikasi bersifat prosesual, dinamis dan transaksional
Konsekuensi dari prinsip bahwa komunikasi adalah sebuah proses adalah komunikasi itu dinamis dan transaksional. Ada proses saling memberi dan menerima informasi di antara pihak-pihak yang melakukan komunikasi.
Prinsip 11 : Komunikasi bersifat irreversible
orang yang
melakukan proses komunikasi tidak dapat mengontrol sedemikian rupa terhadap
efek yang ditimbulkan oleh pesan yang dikirimkan. Komunikasi tidak dapat
ditarik kembali, jika seseorang sudah berkata menyakiti orang lain, maka efek
sakit hati tidak akan hilang begitu saja pada diri orang lain tersebut.
·
Sifat irreversible ini adalah implikasi dari komunikasi sebagai suatu
proses yang selalu berubah.
· Prinsip ini setidaknya menyadarkan kita bahwa kita harus berhati-hati dalam mengirimkan suatu pesan kepada orang lain karena efeknya tidak bisa ditiadakan sama sekali meskipunkita sudah berusaha meralatnya.
Prinsip 12 : Komunikasi bukan panasea untuk menyelesaikan berbagai masalah.
Banyak
persoalan dan konflik antarmanusia disebabkan oleh masalah komunikasi. Namun
komunikasi itu sendiri bukanlah obat mujarab (panasea) untuk menyelesaikan
persoalan atau konflik itu, karena persoalan atau konflik tersebut mungkin
berkaitan dengan masalah struktural.
Komentar
Posting Komentar