Langsung ke konten utama

Dimensi Ilmu Komunikasi

 

Jumat, 16/10/2020

 

DIMENSI ILMU KOMUNIKASI

 

Komunikasi Sebagai Proses

Komunikasi sebagai proses yang dimaksud adalah suatu kegiatan yang berlangsung secara dinamis. Sesuatu yang didefinisikan sebagai proses, berarti unsur-unsur yang ada di dalamnya bergerak aktif, dinamis, dan tidak statis ( Berlo dalam  The Process of Communication,1960).

Dilihat dari konteks komunikasi antar pribadi, proses menunjukkan adanya kegiatan pengiriman pesan dari seseorang kepada orang lain. Mulai dari adanya sebuah informasi lalu ada sender yang memberikan informasi, ada receiver yang mendapatkan informasi.

 

Komunikasi Sebagai Simbolik

Pernyataan manusia baik ditunjukkan untuk kepentingan dirinya, maupun untuk kepentingan orang lain dinyatakan dalam bentuk simbol. Hubungan antara pihak yang ikut serta dalam proses komunikasi banyak ditentukan simbol yang digunakan dalam berkomunikasi.

Simbol dapat dinyatakan dalam bentuk bahasa lisan/ tertulis maupun isyarat-isyarat tertentu. Simbol membawa pernyataan dan diberi arti oleh penerima.

 

Komunikasi Sebagai Sistem

Sistem didefinsikan sebagai suatu aktivitas, semua komponen/ unsur yang mendukungnya saling berinteraksi satu sama lain dalam menghasilkan luaran. Seperangkat komponen saling bergantung satu sama lain.

Dari segi bentuk, sistem dibedakan atas 2 macam; sistem terbuka dan sistem tertutup.

Sistem terbuka: prosesnya terbuka dari pengaruh lingkungan yang ada di sekitarnya. Sistem tertutup: prosesnya tertutup dari pengaruh luar

Dalam penerapannya, sistem terbuka banyak ditemukan pada peristiwa-peristiwa sosial. Suatu kegiatan banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor luar. Penerapan sistem tertutup banyak ditemui dalam kegiatan uji coba laboratorium yang berusaha mengisolasi pengaruh luar

sistem tertutup, misal pada investigasi polisi kepada pencuri, ada saat tidak boleh ada orang luar/ umum yang hadir. rapat guru internal yang tidak melibatkan siswa dan orang tua siswa, sebelum hasil rapat dipublikasikan. ada hal yang memang belum boleh dibuka/ dipublikasikan untuk umum.

sistem terbuka misalnya pada rapat terbuka komisi A DPRD Jawa Tengah yang membutuhkan pendapat dan masukan dari publik, akan dibuka untuk umum, supaya hasil rapat diketahui umum, termasuk wartawan

 

Komunikasi Sebagai Aksi

Aksi merupakan tindakan yang dilakukan sesorang , maka pada saat ia berhubungan dengan orang lain, maka ia melakukan interaksi . Aksi dan Interaksi menurut Miller (2005:6) menuntut reaksi balik dari penerima informasi kepada pemberi informasi.

Pengaruh datang bukan dari perorangan melainkan kelompok-kelompok lain yang saling mempengaruhi. Dalam kondisi seperti ini para pelaku komunikasi berusaha melakukan kerja sama, menuju suatu titik temu untuk saling berbagi, baik dalam konteks arti bahasa yang digunakan, kepentingan diri maupun untuk memperluas jejaring sosial

 

Komunikasi Sebagai Aktivitas Sosial

Komunikasi sebagai aktivitas sosial, tidak saja menjadi jembatan untuk pengambil kebijakan di tingkat pemerintahan, tetapi juga dalam tataran yang lebih rendah pada tingkat akar rumput menjadi kebutuhan para anggota masyarakat dengan membicarakan berbagai permasalahan , mulai dari masalah kehidupan sehari-hari samapai kepada hal-hal terjadi di luar lingkungan sosialnya.

Aktivitas para anggota masyarakat dalam membicarakan isu-isu yang mereka ingat dan lihat itu sebagai salah satu bentuk partisipasi dalam memikirkan dan menjadikan dirinya sebagai bagian dari masyarakat

 

Komunikasi Sebagai Multidimensional

Komunikasi dilihat dari perspektif multidimensional ada 2 tingkatan:  dimensi isi dan dimensi hubungan.

Kedua dimensi ini tidak terpisah satu sama lain. Dimensi Isi menunjukkan pada kata bahasa dan informasi yang dibawa oleh pesan. Dimensi hubungan menunjukkan bagaimana peserta berkomunikasi satu sama lain

Asumsi dasar hubungan multidimensional bahwa sebuah elemen bisa saja mempengaruhi dan dipengaruhi oleh satu unsur atau lebih. Sumber tidak hanya mempengaruhi pesan tetapi juga bisa mempengaruhi penerima

 

Beberapa Dimensi yang Mempengaruhi Karakteristik/Iklim Komunikasi

  • Toleransi : dengan toleransi, apabila ada kepentingan kedua belah pihak dapat saling menghargai.
  • Partisipasi: kesempatan yang seimbang untuk berpartisipasi & rasa memperoleh keadilan dalam kegiatan organisasi.
  • Sikap menghargai orang lain: setiap orang punya martabat, tidak boleh melecehkan orang lain, cara santun.
  • Sikap mendukung/ support: memberi persetujuan kepada orang lain. Apabila saling bertahan akan mengurangi kualitas komunikasi.
  •  Sikap terbuka: terbuka tentang keadaan dirinya supaya tak ada kesalahpahaman & kecurangan.
  •  Kepercayaan: perasaan tidak ada bahaya dari orang lain. Yakin orang tak akan mengkhianati kita, bisa bekerjasama dengan baik
  • Keakraban merupakan pemenuhan kebutuhan akan kasih sayang, kedekatan dan kehangatan. Iklim komunikasi akan terpelihara apabila kedua belah pihak sepakat dengan tingkat keakraban yang diperlukan.
  • Kesejajaran: perekat komunikasi, ada keadilan
  • Respons: ketepatan dalam memberikan tanggapan. Hukum alam mengatakan: ada aksi ada reaksi. Ada pertanyaan akan ada jawaban.
  • Suasana emosional: keserasian suasana emosional ketika komunikasi berlangsung, ada ekspresi yang relevan. Didukung ekspresi nonverbal yang sesuai, misalnya senyum bahagia, tepukan bahu penuh kebahagiaan, dll

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PARADIGMA DAKWAH (Tabligh, Pengembangan Masyarakat, Harakah, Kultural)

PARADIGMA DAKWAH I Disusun Guna Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah: Filsafat Dakwah Dosen Pengampu: Riza Zahriyal Falah, M.Pd.I     Disusun oleh:   Atmimlana Nurrona                (1940210113) Siti Karlina                               (1940210116)     PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI ISLAM INSTITUT AGAMA NEGERI KUDUS 2020   KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “PARADIGMA DAKWAH 1” tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak Riza Zahriyal Falah, M.Pd.I. pada bidang studi Filsafat Dakwah. Makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca juga penulis. Penulis mengucapkan terimaksih kepada Bapak Riza Zahriyal Falah, M.Pd.I. yang telah memberikan tugas ini sehingga

Media dan Masyarakat: Media Panas Dingin, Teori Agenda Setting

- Media dan Masyarakat: Media Panas Dingin, Teori Agenda Setting – Ari Yusmindarsih, M.I, KOM.   MEDIA PANAS DAN DINGIN McLuhan membagi media menjadi dua jenis yaitu 'media panas' (hot media) serta 'media dingin' (cool media). Media panas adalah media yang tidak menuntut perhatian besar dari pendengar, pembaca atau penonton (audien) media bersangkutan. Dalam menggunakan media ini audien tidak dituntut untuk mnggunakan daya imajinasinya, atau dengan kata lain sangat sedikit sekali daya imajinasi yang dibutuhkan. Partisipasi audien dalam media panas sangatlah rendah karena makna dari informasi yang diterima audien sudah sangat lengkap dan jelas. Media panas memberikan audien apa yang dibutuhkannya --dalam hal ini, hiburan. FILM Ketika menonton film di bioskop, kita hanya duduk, menonton film, sambil makan atau minum, tidak ada upaya keras untuk menerima dan memahami informasi dari media itu. Media dingin adalah media definisi rendah, membutuhkan partis

Teori Penetrasi Sosial

TEORI PENETRASI SOSIAL Teori ini berkaitan dengan bagaimana kita mengetahui atau mengenal orang lain dengan cara “masuk ke dalam” (penetrating) diri orang bersangkutan   lapisan dalam bola itu adalah hal-hal yang tidak tampak dari luar, sedangkan lapisan luar bola adalah hal-hal permukaan yang orang lihat tentang kita secara fisik akan terlihat seperti itu untuk mengetahui jati diri orang maka kita harus masuk ke dalam bola, untuk lebih tahu apa isi sesungguhnya di dalam bola tersebut. “Bola diri” seseorang memiliki 2 aspek: aspek “keluasan” (breadth) dan aspek “kedalaman” (depth). Kita dapat mengetahui berbagai jenis informasi tentang orang lain/ mungkin mendapat informasi detail dan mendalam tentang 1 atau 2 aspek tersebut dengan masuk ke dalam kehidupan orang tersebut. Ketika hubungan di antara 2 individu berkembang, maka mereka akan semakin mendapatkan informasi lebih luas dan dalam. Teori ini dikembangkan oleh Irwin Altman & Dalmas A. Taylor. Mereka memandang bahwa suatu hubun